Proyek Nuklir Hinkley Ancam Rusak Kerja Sama Dagang China-Inggris
LONDON
- Penundaan proyek nuklir Hinkley Point dikhawatirkan bisa mengancam
hubungan kerja sama perdagangan China dan Inggris. Pernyataan ini
disampaikan oleh Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming sebagai
peringatakan seperti dilansir Financial Times.
Dia menerangkan, penundaan kesepakatan proyek Hinkley Point telah membawa kedua negara kepada titik penting dalam sejarah. Diisyaratkan olehnya bahwa kepercayaan kedua negara tengah berada dalam bahaya, jika pemerintah Inggris mengambil keputusan untuk tidak meneruskan kesepakatan.
Dilansir BBCnews, Selasa (9/8/2016) sebelumnya investor China diharapkan bakal mendanai sekitar sepertiga dari proyek nuklir tersebut senilai 18 miliar poundsterling. Bulan lalu perusahaan asal Prancis yakni EDF, menerangkan akan meneruskan pembiayaan kepada proyek Hinkley Point C di Somerset untuk melanjutkan proyek tersebut secara keseluruhan.
Namun secara mengejutkan pemerintah Inggris mengambil langkah untuk menunda kesepakatan sampai awal musim gugur untuk meninjau skema lebih lanjut. Sementara beredar kabar di balik alasan penundaan tersebut karena Perdana Menteri Inggris Theresa May kekhawatiran tentang keterlibatan China dalam stasiun tenaga nuklir tersebut sehingga membuat Inggris menunda kesepakatan.
Sementara itu Duta Besar China menegaskan pentingnya proyek nuklir itu bagi Inggris serta keunggulan negaranya dalam sektor tersebut. Dalam kesimpulannya Duta Besar Liu juga memuji mitra dagang mereka Inggris, meski menambahkan hubungan mereka bisa terancam rusak.
"Jika Inggris terbuka untuk bekerja sama, maka keterbukaan adalah kondisi utama untuk menjalin hubungan bilateral sehingga kepercayaan menjadi dasar. Saat ini hubungan China dan Inggris berada pada titik bersejarah. Saling percaya menjadi sesuatu yang berharga bahkan lebih penting. Saya berharap Inggris akan menjaga pintu tetap terbuka untuk China dan pemerintah Inggris akan terus mendukung Hinkley Point," tandasnya.
Dia menerangkan, penundaan kesepakatan proyek Hinkley Point telah membawa kedua negara kepada titik penting dalam sejarah. Diisyaratkan olehnya bahwa kepercayaan kedua negara tengah berada dalam bahaya, jika pemerintah Inggris mengambil keputusan untuk tidak meneruskan kesepakatan.
Dilansir BBCnews, Selasa (9/8/2016) sebelumnya investor China diharapkan bakal mendanai sekitar sepertiga dari proyek nuklir tersebut senilai 18 miliar poundsterling. Bulan lalu perusahaan asal Prancis yakni EDF, menerangkan akan meneruskan pembiayaan kepada proyek Hinkley Point C di Somerset untuk melanjutkan proyek tersebut secara keseluruhan.
Namun secara mengejutkan pemerintah Inggris mengambil langkah untuk menunda kesepakatan sampai awal musim gugur untuk meninjau skema lebih lanjut. Sementara beredar kabar di balik alasan penundaan tersebut karena Perdana Menteri Inggris Theresa May kekhawatiran tentang keterlibatan China dalam stasiun tenaga nuklir tersebut sehingga membuat Inggris menunda kesepakatan.
Sementara itu Duta Besar China menegaskan pentingnya proyek nuklir itu bagi Inggris serta keunggulan negaranya dalam sektor tersebut. Dalam kesimpulannya Duta Besar Liu juga memuji mitra dagang mereka Inggris, meski menambahkan hubungan mereka bisa terancam rusak.
"Jika Inggris terbuka untuk bekerja sama, maka keterbukaan adalah kondisi utama untuk menjalin hubungan bilateral sehingga kepercayaan menjadi dasar. Saat ini hubungan China dan Inggris berada pada titik bersejarah. Saling percaya menjadi sesuatu yang berharga bahkan lebih penting. Saya berharap Inggris akan menjaga pintu tetap terbuka untuk China dan pemerintah Inggris akan terus mendukung Hinkley Point," tandasnya.
0 comments :
Post a Comment